Memiliki banyak teman memang merupakan hal yang menyenangkan. Yah... minimalnya untukku pribadi. Ketika memiliki banyak teman, rasanya aman kalo mo kemana-mana. Selain itu, aku juga merasa memiliki banyak hati di mana-mana ketika hatiku sendiri tidak mampu menampung dan menahan segala perkara kehidupan ini.
Btw...
aku barusan bangun nih... bener-bener capek banget kemaren mendampingi para mahasiswa baru.
Meski begitu, aku merasa tetap bertenaga dan bersemangat. Kehadiran teman-teman baru dalam hidupku membuatku merasa hidupku lebih hidup dan melenyapkan keletihan fisik yang kurasakan.
pyuh... hehehehee....
selama berteman dengan kawan-kawan baruku, setidaknya aku belajar suatu hal yang penting tentang pertemanan.
Pertemanan dengan orang baru itu seperti aku mendapatkan sebuah botol atau tempat minum yang baru. Rasanya menyenangkan ketika diberi sebuah botol minum yang baru. Selain karna diberi gratisan, botol minum itu juga bisa kugunakan untuk membawa air ke manapun aku pergi.
Sebuah botol minum tentunya harus dibuka dulu tutupnya agar aku bisa menggunakannya sebagaimana mestinya. Ketika di buka tutupnya, aku mendapatkan tantangan baru. Apa itu? Tantangannya adalah ruang kosong botol minum itu harus kuisi dengan apa.
Tiap botol atau tempat minum memiliki karakternya masing-masing. Ada botol minum yang tahan panas. Ada botol minum yang ketika terkena panas akan peyot. Ada botol minum yang bisa dimanfaatkan sebagai shaker dan ada yang tidak. Hal ini sama seperti manusia. Tiap manusia memiliki hati yang berbeda-beda, karakter yang unik, dan kepribadian yang khas. Oleh karena itu, tiap manusia juga membutuhkan perlakuan yang berbeda-beda.
Maka, tantangan ketika aku membuka tutup botol minum itu berkaitan erat dengan soal memahami karakter.
Ketika aku bisa memahami karakter sebuah botol, maka aku pun bisa memperlakukan dia sesuai dengan kemampuan dan daya tahan tiap botol itu. Ketika aku tidak bisa memperlakukan botol itu dengan benar, maka botol itu akan cepat menjadi anggota baru tong sampah. Dan itu artinya, aku tidak bisa memahami karakter botol minum itu.
Coba bayangkan ketika botol itu adalah manusia, seorang pribadi yang hidup yang memiliki kekhasan hatinya masing-masing???!!
Coba bayangkan ketika aku menerima botol minum yang baru diandaikan sebagai aku menerima orang baru yang menjadi temanku???!!!
Jawaban ini bisa dijawab sesuai dengan hati kita masing-masing.......
Keterbukaan dalam sebuah pertemanan memang perlu. Namun, keterbukaan saja tidak cukup.
Ketika seorang teman sudah terbuka kepada kita, kita dihadapkan pada tantangan, yaitu: dengan air jenis apa aku bisa mengisi botol yang terbuka itu; pertanyaan kemudian, apakah aku mampu mengisinya atau mengusakan segala cara agar aku bisa mengisi dia??????
Tulisan ini kupersembahkan kepada para mahasiswa baru 2010. Khususnya kepada Sari, rekan kerjaku selama menjadi DAMPOK INSADHA 2010. (Trims banget Sar, atas botol minum yang kau hadiahkan kepadaku saat kita tukar kado dulu.... hehehehe.... )
skip to main |
skip to sidebar
About Me
Ketika suaraku hanya abu di antara bilah-bilah kayu
Kamis, 12 Agustus 2010
Blog Archive
Labels
- Ajar Urip (15)
- Artikel Lepas (1)
- Ngayal (1)
- Panggilan hidup (3)
- Poems (10)
- Solilokui (3)
- Tujuan hidup (2)
0 komentar:
Posting Komentar