Ketika mendengar anak-anak kecil menyanyikan lagu tentan6g cinta, aku merasa risi. Kayaknya enggak pantes banget deh. Belum saatnya. Agaknya bukan aku saja yang merasa demikian (ah, kalimat paling terakhir ini skedar cari pembenaran saja ^_^).Setidaknya, aku teringat pas jaman SD dulu. Kami gemar sekali menyanyikan lagunya "Stinky" atau Nike Ardila, atau lagu-lagu cinta lain yang sedang booming. Kayaknya dulu rasanya seneng banget bisa nyanyi lagu-lagu itu.... Rasanya bangga jadi orang yang selalu up to date... hehehehhee.... ^_^Bagiku kesan enggak ketinggalan zaman ini yang penting. Soalnya, q dulu g punya TV. Dan baru punya TV setelah klas 2 SMP. Mungkin kesenangan yang kurasakan dan kebanggaan itu juga sama dengan apa yang dirasakan oleh anak-anak kecil yang kujumpai (atau malah sudah lebih wah dan beda q jg g tw). Rasa itu seperti diberi kaldu ketika aku mengalami jatuh cinta. Sebenrarnya q g tw apa itu jatuh cinta yang sebenarnya atau enggak. yang ku tahu dan kusadadri adalah bahwa itu adalah cinta pertama dan bekasnya tak terhapus skalipun ribuan kali aku mencoba melupakan. Mungkin juga butuh jutaan kali agar benar-benar lupa. Tp, agaknya, emang enggak bisa lupa ding... Hehehehehe ^_^... Sumprit.. sampai sekarang g lupa...Aku waktu itu juga mulai nge-fans lagu-lagunya Sheila On 7 dan Java jive (Sisa semalam...)
AAAAAAAaaaarrrrggghhhh......!!!!!! Jadi lingsem aku kalo inget itu...
Begitu aku dah gede (saat ini), aku merasakan rasa risih yang mungkin dirasakan orang lain pas nyanyiin lagu-lagu itu. Hehehe.....^_^
Ow..... begini to rasanya. (sayangnya... rasa itu sulit disimbolkan dengan huruf-huruf sperti ini....)
Syukurlah aku boleh menyadari ini....
Menjadi dewasa ternyata adalah mengetahui apa yang baik-apa yang buruk; mengetahui mana yang pantas-mana yang tidak. Sebenarnya, dari mana sich semua itu? Apa ukuran2nya? Siapa saja yang membentuknya sehingga menjadi tata nilai dalam masyarakat?Yang jelas, semuanya itu adalah hasil rekayasa, konstruksi yang sengaja dibuat demi tujuan-tujuan tertentu; termasuk ukuran baik-buruk atau benar-tidaknya sesuatu. Semuanya itu demi tercapainya apa yang oleh bahasa disebut sebagai kebahagiaan bagi semua. Alias Bonum Commune.
Dan, hehehhee..... Klo mw mengakui, konsep bonum commune dan segala sesuatu demi bonum commune adalah hasil rekayasa juga... Rekayasa maksudnya adalah konsep itu sengaja dibentuk dan diberi definisi sehingga bisa berlaku bagi dan secara universal.
Sebenarnya, kalo mau, hidup itu sederhana saja. Hidup ya hidup. Tata nilai dan ttek bengeknya adalah hasil rekonstruksi. Karena ada akl budi dan kemauan (kehendak bebas) konstruksi itu ada.
Mungkin juga kalo manusia ga punya akal budi, bumi jg ga bakalan rusak. Hahahahahhaa..... ^_^
Celoteh 24 Mei 2009
skip to main |
skip to sidebar
About Me
Ketika suaraku hanya abu di antara bilah-bilah kayu
Selasa, 06 Juli 2010
Labels
- Ajar Urip (15)
- Artikel Lepas (1)
- Ngayal (1)
- Panggilan hidup (3)
- Poems (10)
- Solilokui (3)
- Tujuan hidup (2)
0 komentar:
Posting Komentar