11.00
Catatan Iseng:
Sudah 3 hari retret berjalan. 4 hari masih asyik nongkrong dengan masa depan entah di mana. Mungkin sedang bermain petak umpet dengan para peramal masa depan. Hehehe… Aku tidak tahu pengalaman-pengalaman apa yang dititipkan Tuhan pada mereka untuk kualami bersama hari-hari esok. Yang jelas, perlahan-lahan hari ini aku merasa lebih tenang. Tepatnya, hatiku yang merasa tenang. Kekalutan hati, kegelisahan-kegelisahan akan panggilan dan motivasi, semuanya sudah reda. Hari ini aku berani mengatakan ahwa aku telah memahami apa panggilan itu. Hari ini pula aku dapat benar-benar mensyukuri rahmat panggilan itu. Bukan panggilan menjadi imam atau panggilan menjadi awam. Aku menxyukuri karena aku hidup. Aku diberi kesempatan hidup karna Tuhan memanggilku untuk melakukan/ mengejawantahkan kehendak-Nya. Allah telah mengizinkan aku untuk lahir di dunia dan melibatkan aku dalam karya tanganNya.
Allah telah memilih prototype diriku dan menciptakan aku seagai kreasi tanganNya. Ia juga akan menggunakan aku sebgai alatNya untuk bekerja di jagad raya ini. Ia mencetak dan menghiasi diriku sedemikian rupa (talenta, akal budi, indera) agar aku menjadi alatNya yang pas untuk bekerja di planet Bumi yang adalah salah satu dari semkian banyak kreasi tanganNya pula. Betapa beruntungnya diriku dipilihNya. Aku hanya tahu, tanpa alasan lain, bahwa Ia mencintai aku, menghargai aku, merawat diriku; seperti layaknya seorang pemahat sejati yang mencintai, menghargai, dan merawat karyanya.
12.00
skip to main |
skip to sidebar
About Me
Ketika suaraku hanya abu di antara bilah-bilah kayu
Rabu, 06 Januari 2010
Labels
- Ajar Urip (15)
- Artikel Lepas (1)
- Ngayal (1)
- Panggilan hidup (3)
- Poems (10)
- Solilokui (3)
- Tujuan hidup (2)
0 komentar:
Posting Komentar